HARI TANPA TV

Rabu, 16 Juli 2008

"HARI TANPA TV 2008"

(MINGGU 20 JULI 2008)


"Sebagian besar anak-anak Indonesia menonton TV sekitar 1.600 jam setahun,

padahal hanya 740 jam mereka belajar di bangku sekolah."

TV memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. TV dapat menjadi sumber informasi dan edukasi yang sangat handal. Namun TV juga dapat menjadi sumber hiburan yang tiada henti. Aktivitas menonton telah TV memangkas waktu interaksi dalam keluarga, menimbulkan dampak negatif berupa peniruan dan penanaman nilai pada anak-anak dan remaja, berkontribusi pada gaya hidup yang tidak sehat, konsumtif, dsb.

Fungsi siaran TV sebagai hiburan jauh lebih menonjol dibanding dengan fungsi yang seharusnya bisa diperankan berupa informasi dan edukasi. Keluarga yang mengalokasikan waktu yang lebih sedikit untuk menonton TV, akan mempunyai lebih banyak waktu untuk aktivitas-aktivitas yang lebih positif, interaktif dan mempererat hubungan kekeluargaan.

Penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) tahun 2006 menunjukkan bahwa jumlah jam menonton TV pada anak-anak usia sekolah dasar berkisar antara 30-35 jam seminggu, ditambah dengan sekitar 10 jam untuk bermain video game. Ini adalah jumlah waktu yang terlalu besar untuk hiburan yang kurang sehat bagi anak dan remaja. Dalam setahun, jumlah jam menonton TV ini mencapai lebih dari 1.600 jam. Bandingkan dengan jumlah jam belajar di sekolah dasar negeri selama setahun yang hanya sekitar 740 jam untuk kelas rendah.

Secara umum dapat dikatakan bahwa ketergantungan anak pada tayangan TV sudah sangat tinggi dan mencapai titik yang mengkhawatirkan. Ada beberapa fakta yang dapat menggambarkan betapa mengkhawatirkannya ketergantungan itu:

Pertama, belum terbentuk pola kebiasaan menonton TV yang sehat. TV masih menjadi hiburan utama keluarga yang dikonsumsi setiap hari dalam waktu yang panjang tanpa seleksi yang ketat terhadap pilihan acara yang mereka tonton.

Kedua, kebanyakan isi acara TV kita tidak aman dan tidak sehat untuk anak. Banyak acara TV dengan kandungan materi untuk orang dewasa yang ditayangkan pada jam-jam anak biasa menonton dan kemudian disukai dan ditiru oleh anak-anak. Contoh yang ekstrim, peniruan adegan laga dalam tayangan TV oleh anak telah menimbulkan beberapa korban jiwa.

Ketiga, lemahnya peraturan bidang penyiaran dan penegakannya. Sejak indutri televisi berkembang pesat, permasalahan yang terkait dengan isi tayangan makin membesar. Hingga kini masalah tersebut belum dapat diatasi dengan efektif.

Oleh karena itu, Koalisi Nasional HARI TANPA TV 2008 menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk mematikan pesawat televisi selama sehari penuh pada hari MINGGU 20 JULI 2008.

Dengan mematikan TV selama sehari penuh dan mengajak anak-anak untuk memiliki kegiatan lain selain menonon TV, dapat menjadi langkah awal kita untuk mengurangi ketergantungan anak pada televisi. Dengan bersedia mematikan TV seharian, maka hal itu menjadi bukti bahwa kita sadar mengenai perlunya pengaturan dalam menonton TV bagi anak-anak kita.

Selain itu, perlu dilakukan upaya bersama seluruh komponen masyarakat untuk mendesak dan mempengaruhi industri penyiaran agar lebih memperhatikan isi tayangan dan pola penyiaran yang memperhatikan perlindungan terhadap anak. Tekanan yang paling efektif bagi industri televisi adalah apabila masyarakat secara bersama-sama tidak menonton TV sama sekali, atau secara selektif tidak menonton acara tertentu dalam waktu yang panjang.

Dukungan masyarakat akan disampaikan kepada industri penyiaran, Komisi Penyiaran Indonesia, Departemen Komunikasi dan Informatika, Komisi I DPR-RI, dan berbagai pihak terkait.

Sampaikan dukungan anda melalui e-mail ke haritanpatv@ kidia.org;
SMS ke nomor
0812-1002.4009; dan fax: 021-8690.5680; website http://www.kidia. org

Jakarta, 11 Juli 2008

Guntarto,

Ketua SC Koalisi Nasional HTT 2008

29 komentar:

simpleBlog mengatakan...

mayoritas tv adalah gosip,, gosip itu berarti mengumbar aib orang,, ngumbar aib orang itu dosa,, dosa itu masuk neraka,,

so.. masuk tv itu bisa bikin masuk neraka,,




spoooooooooooooooookkyyyyyyyyyy!!!

Poppus mengatakan...

Ya ampuuuun, berarti gw bakal masuk neraka doong! gw kan bakal muncul di film Ketika Cinta Bertasbih nyahahahahahah!

plainami mengatakan...

uhh tapi kan hari minggu banyak film kartun bagus pagi2..

+.+

SiMunGiL mengatakan...

heheh...hampir tiap hari adalah hari tanpa TV buat saya :D

Poppus mengatakan...

Tapi kan ada banyak dvd dan buku sayangkuuu

Poppus mengatakan...

Si Mungil : Hai! salam kenal. Aku melihat dirimu di blognya Okeu. Senangnya tanpa tv. Aku mah belum bisa euy. Soalnya setiap hari harus nonton berita. Itu aja hehehehe

simpleBlog mengatakan...

brokoli: pop, emang udah keterima gitu kemaren castingnya? bukannya gak keterima kata lo???

ah,, ga usah nonton tv pun masuk neraka,, hiks~

plainami: pa kabar darl?? (*cubit lengan,, mumpung ga ada sonn,, uhuy!)

Poppus mengatakan...

Oh memang tidak keterima darling. Tapi yaa gw optimis, si sutradaranya bakal nelp guwe. Wahahahaha! *wae lah

Ih adit cubit-cubitan gitu sama ami, kayak lagu dangdut yang liriknya "Cubit-cubitaaan ooy, cubit-cubitaaan"

Eh btw, kok gak ngasih komen di postingan ospek? ihiiiiiiy

plainami mengatakan...

ah isu cubit2an ini memberi inspirasi untuk jiwa enterpreneurship-ku.

Popi, sweetie.. Adit, darleeng.. gw sediain organ tunggal, kalian mentas keliling yahh :D boleh lah Adit sambil tiup seruling bambu, ato tepaktepuk gendang dari kulit rusa. Popi nyanyinya sambil jawil2 dagu yah.

nanti setor duitnya sama tante.

Ohohoho

natazya mengatakan...

mao dong mao yang urusannya ama duittttt

huauahuahuhauhaua

tv tanpa dvd?

erhhhhh no thanks!

Poppus mengatakan...

Plainami : Tante! tante! boleh gak yang ditepuk adit itu pantatku ajaa, jangan gendang kulit rusaaaa *mlenting-mlenting tengil

simpleBlog mengatakan...

loh.. kok kaw tau diriku mampir dipostingan ospek?? phsycic ya bu??

hihi... ami,, lo gak ubahnya si perut itu.. demen jadi germo...

Poppus mengatakan...

Natazya : Gw mending gak ada stasiun tv deh daripada gak ada dvd

st_hart mengatakan...

iya, mending internet deh dp tv. tv tuh pasif bgt! mustinya lembaga sensor ga cuma reseh soal baju yg dikit kebuka *wuih kata2nya*, tapi juga kualitas program donk. jd beberapa sinetron yg tanpa kualitas ga usah tayang hehehe...
salam kenal yah..

plainami mengatakan...

brokoli:
eeh ehh nantangin.. nanti tante pajang di youtube sekalian, biar ngalahin goyang dongkraknya Mieke Asmara. hoho

simpleblog:
hihi, kan prinsipnya, klo mau jadi germo, germoilah orangorang terdekat lebih dahulu ^.^

natazya:
wah kalo ngorbitin yg ini agak susah.. kualitas suara belum terbukti. akakaka

Poppus mengatakan...

St Hart : Salam kenal :), wah internet juga multidimensi tuh, mesti digunakan oleh orang yang tepat hehehe. Soal program itu saya setubuh eh setuju banget! Para programmer harusnya punya rasa tanggung jawab pada hasil kreasi mereka. Tapi mas, soal ini pasti bakal dicounter sama si programmer itu dengan "Ini kan selera publik". Nah lo, yang jadi masalah lain berarti bagaimana membuat publik kita kritis. Ini juga gak kalah rumit urusannya heheheeh

blue mengatakan...

mbak popo salam kenal.

saya sofianblue. ini kunjungan balik. makasih mbak sudah komentar di blog saya. makasih juga atas komentar-komentar di blog mbak miund.com yang menuduh saya adalah d14na.

saya hanya ingin klarifikasi. tuduhan anda keliru. dan anda sudah mencemarkan nama baik saya. eh bukan, nama blog saya yang (sebenarnya emang nggak) baik.

mungkin mbak popo perlu searching lagi. siapa saya dan tidak asal menuduh seperti itu. karena sangat menggangu.

makasih mbak.
salam kenal dan sukses selalu.

blue mengatakan...

oh maaf bukan menuduh tepatnya.
mungkin sedikit (sedikit lho ya) menyudutkan saya dengan komentar itu.
maaf jika kalimat saya ini kurang berkenan. saya bukan penulis seh.. :p

salam.

mbak jago nulis ya, blognya keren. kalo komentar soal hari tanpa TV, setiap hari saya malah tanpa TV. kost dan kamar saya nggak ada TV. jadi tiap malem hanya berisik jangkrik dan kodok. (halah emang JKT ada suara kodok dan jangkrik. yang terakhir boong mbak).

Poppus mengatakan...

Hai Mas Sofian. Maaf jika anda merasa disudutkan, tapi bukan itu maksud saya. Dan syukurlah jika memang anda bukan diana. Oya, terimakasih sudah berkomentar di blog saya.

Btw, nama saya popi

okke mengatakan...

POP! Gue udah setaun ga nonton TV pop! :)) *informasi ga penting*

Poppus mengatakan...

HAHAHAHAH! Neneng okke mampir juga ke blog akyuuu. Wah berarti lu gak tau dong kancah pergosipaaan. Gpp lah ceu, sukur malah hidup tanpa tv. Pusing boooo

hanny mengatakan...

Mungkin bukan TV nya yang salah, tapi tayangannya, tul kan? :)

Jadi, harusnya tayangannya itu yang diubah jadi lebih mendidik.

O iya, aku mo add linkmu di blogku, bolehkah?

Poppus mengatakan...

Yap yap! betul

boleeh boleeh. Oh ya, blog mu udah ada di link ku ;), gak papa yaaa? heheuehueheuh

simpleBlog mengatakan...

kok gw ga ada link d blog lo darl??
btw,, gw juga masih blom tw knpa lo bisa tw gw baca postingan yang ospek2 itu..

gw stress pop... uugh..

Poppus mengatakan...

Simpleblog : Yes darling. Dirimyu tak ada dalam daftar link akyuu, tapi kamyu ada di daftar my priority blog up date :). Oya, udah kumasukin tuh namamyu di link ku heheheheh.

Soal gimana gw bisa tau...mmm somehow i felt that we're conected, jadi gw yakin lu pasti baca semua posting gw heuheueheuh *lebay deh guweee

Stress kunaon? gara-gara perceraian lo itu ya booo? hahahahaha

natazya mengatakan...

aarhhh baiklah...

kalau bicara soal kualitas suara saya mundur teratur sajah

calon PR idol yang gagal total hauhuahauhua

Poppus mengatakan...

ahahahaha! pr idooool! gw masih inget banget muka salah satu jurinya ketika mendengar jawaban loo hahahahah!

miund mengatakan...

waduh. sehari tanpa mobil, gue bisa. sehari tanpa rokok bisa juga.

tapi sehari tanpa TV... agak berat nih bu. kalo TV nasional sih emang udah jarang banget nonton...

kalo TV kabel masih boleh gak?

hihihihihiihi :D

Poppus mengatakan...

aduh! aduh! ada blogger kesukaan gw komen disini! *geleng-geleng centil

Hai miuund. Tv kabel boleh laaah. Program-programnya jauh lebih ciamik dari tv nasional

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates