Buapakku

Jumat, 25 Juli 2008

Ayah..kau datang pagi ini jam 5, setelah bekerja sekian lama di tempat yang jauh. Katamu demi keluarga
Kucium tanganmu, tapi ayah...aku tidak merasakan apapun.
Tidak ada satupun letupan kecil kebahagiaan
Tidak juga aku ingin memelukmu
Aku malah ingin cepat berangkat kerja
Meninggalkanmu dengan tv
Melewatkan kesempatan untuk ngobrol denganmu, karena selama ini aku sudah begitu nyaman dengan ketidakhadiranmu
Sebuah suasana aneh langsung terasa dirumah, saat kau datang
Seperti dementor yang melewati kamar Harry Potter saat di kereta. Dingin...amat dingin
Ayah, tidak pernah kurindukan kamu. Jarang pula kusebut ayah dalam doaku.
Bahkan aku sudah lupa, apa saat terindah denganmu. Mungkin karena kita memang tidak pernah punya itu.
Maafkan aku tuhan, telah seperti ini pada ayah
Tapi begitulah adanya



terinspirasi dari postingan ibu ini, yang telah menulis surat yang begitu menyentuh saya. Tapi sayangnya, saya tak punya sesuatu yang menyentuh untuk ditulis

12 komentar:

Yans mengatakan...

Your dad is your dad, I believe that there is a great love in his deapest heart. I believe he misses you very much. You should love him as I will love him too as my own father.

Poppus mengatakan...

maybe

plainami mengatakan...

even dementors can dissapear.

:)



*expecto patronum

Supermance mengatakan...

i have exact condition like you at home,,,phew ,,,

natazya mengatakan...

u cant just expecto patronum ur dad thou...

been there

its getting better now...

wait for ur time dear

>:D<

Mom Baby Vay mengatakan...

Mungkin sedang g enak hati aja sama ayah...
Sy jg pernah begitu dulu, tp lama2 setelah usia semakin dewasa, saya belajar menerima ayah saya apa adanya.. dan bs juga menyayangi dia dgn tulus.

novi mengatakan...

Haduhhhh mbak, aku jd gimana gitu ngebacanya, apapun yang terjadi antara Mbak dan Bapak saya yakin pasti suatu saat ada akhirnya.....Amin.Gak nyangka kalo surat buat Bapak saya bisa "menyentuh" hati Mbak......:-)

Poppus mengatakan...

Plainami : Sayangnya, hidup bukanlah dongeng say ;)

Supermance : It's really uncomfortable isn't? it's about wound and we don't know when does this wound will heal


Natazya : hope so hope so

Mom Baby Vay : hehehe, sayangnya ini bukan karena gak enak hati mbak. Sudah berjalan puluhan taun dan yaaa semoga akan selesai. Mohon doanya :)

Novi : Amiin, makasih ya. Oh tulisanmu bukan cuma menyentuhku tapi juga bikin iri hehehehe

plainami mengatakan...

iya.. but we do grow stronger along the way. in the end, meskipun tampakannya ngga sebagus patronus, we'll survive the cold chill of sadness dengan cara sendiri.

^-^

*hugs, poppiii

Poppus mengatakan...

Setubuuuh! ah gw suka kata itu "cold chill of sadness"

peluk amiii

silly mengatakan...

ada yang bilang.. Be the agen of change.. Jadilah agen perubahan.. jangan menunggu bapak kamu sayang ama kamu dulu, baru kamu sayang balik... atau jangan pula menunggu dia mengusahakan segala cara supaya dapetin perhatian kamu, baru kamu sayang ama dia..

Saya pernah melakukan kesalahan yg sama, memusuhi ayah saya karena satu hal, dan itu berlansung bertahun2... Tapi jujur aja mbak saya trsiksa, karena jauh dilubuk hati kecil saya, saya sayang sama papa saya, tapi tidak mau mendekat sebelum papa saya minta2 ampun pada saya dan mama saya..

Lalu, hidup mengajarkan saya bahwa, everybody makes mistakes.. And giving forgiveness, especially to our father... will be a very blessing moment for us, karena kita akan merasa seperti menurunkan beban yg kita bawa2 selama ini kemana2. melepaskan beban berpuluh2 kilo dari pundak kita, pasti akan membuat kita lega dan melangkah lebih ringan.

Begitu juga dengan memaafkan, kita memaafkan bukan untuk org lain, tapi kita lakukan untuk diri kita sendiri...supaya beban kita menjadi ringan, dan kita bisa melangkah kedepan dengan riang.

Be the Agen of change, mencintailah lebih dulu, ciptakan kehangatan lebih dulu, jalin kemesraan lebih dulu, dan pecahkan kedinginan yang beku, yg membentang diantara kalian, lebih dulu... Without any expectation, supaya kamu tidak menyesal, karena ketika kita sudah meletakkan target dan waktu penyelesaian, kita akan kecewa ketika things didn't work as we wanted... dan akhirnya kita lalu menyerah...

Padahal, waktu Tuhan bukan waktu kita. Everything will be Best at HIS time... as long as we believe.

Setiap usaha, buahnya pasti selalu manis, percaya deh... Kamu juga gak mau khan gak punya rasa apa2 sama papa, org yg membuat kita ada didunia ini, membuat kita bisa melihat keindahan dunia.

Seberapapun beratnya kesalahan papa, dia tetap manusia biasa. dan dia tetap papa kita, darah yang mengalir alam tubuh kita, setengahnya adalah darah papa... dan disisa akhir hidupnya, dimasa tuanya.. dia tidak merasakan kasih sayang dari kita?... haduhhh... membayangkannya saja saya gak sanggup loh...

I know you can be the agent of change my dear... So, be it :)

Good luck yach hon... :P

Poppus mengatakan...

Jeng, komenmu benar-benar membesarkan hati. Makasih ya bu. Aku pun sedang berpikir kesitu, setelah beberapa hari lalu, ketika aku sedang nulis posting tentang ia di blog ku satu lagi, tiba-tiba dia nelepon. Ya bagaimanapun juga kami tetap ayah-anak yang punya ikatan batin. MAkasih ya jeng :)

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates