Oh Dangdut...

Sabtu, 19 Juli 2008

Tadi malam saya menonton empat mata yang menayangkan beberapa cuplikan episode lalu, salah satunya episode "Goyang" yang menghadirkan Dewi "goyang gergaji" persik, Tita "Goyang dada getar" Ridzky, dan satu orang lagi penyanyi yang saya tak tau namanya. Jadi tergelitik untuk menulis posting kedua saya tentang dangdut, setelah yang ini. Saya tidak akan menulis soal sensualitas dan seksualitas dalam perdangdutan, karena interpretasi saya mengenai persoalan kedua hal tadi mungkin akan menghasilkan komentar-komentar dari pembaca yang akan berkesan penghakiman. Jadi marilah kita melihat dangdut dari sisi yang lain. Hayyuuuuu.


Dangdut adalah musik yang sangat menarik. Dangdut dalam kajian etnomusikologi hanyalah satu ranting kecil dalam sebuah pohon besar musik, tapi jika ranting kecil ini dikupas lebih dalam, kita akan menemukan ia seperti bawang merah. Berlapis-lapis dan setiap lapis sama pedesnya. Seperti juga saya tertarik pada musik-musik Afrika dan musik etnik lainnya, saya pun tertarik pada dangdut. Hanya dalam dangdutlah kita menemukan ke-absurd-an tanpa batas (nah soal konsep ini, saya sulit menjelaskannya disini, karena lebih mudah kalo diobrolin hhehehe). Yang saya tak bisa pungkiri adalah bahwa dangdut itu seringkali mengacak-acak logika saya. Bagi orang seperti saya, yang menganggap musik tidak hanya sebagai komoditi dengar, tentunya dangdut membuat kedua alis saya naik turun bergantian, bukan karena alis saya ikut bergoyang mengikuti irama, tapi karena saya akan menemukan banyak ke-absurd-an yang lucu dalam lagu dangdut. Misalnya soal lirik. Seperti dalam lagu Mandi Madu yang dinyanyikan pertama kali oleh Elvi Sukaesih "kasih dan sayangmu menyirami hidupku, bagaikan mandi madu". Perasaan disayangi, dan mandi madu, tentunya sangat berbeda. Apakah ketika anda merasa disayangi, anda merasa lengket-lengket gimana gitu? Ah yang jelas, saya sih ogah mandi madu. Lengket mampus ciiing! mending mandi susu deh, madu mah cukup diminum sajah. Oh atau atau, dalam lagu Iis Dahlia yang berjudul Payung hitam "walaupun cuma dua gram cincin yang engkau ikatkan, tapi nantinya diriku akan jadi hinaan, akan jadi cemoohan ocehan orang". Aduh Neng Iis, kau ketauan matrenya ya di lagu ini. Dua gram terlalu kecil ya say?. Contoh lainnya kita bisa temukan dalam lagu Cemburu dari Rita Sugiarto "aku hanya seorang wanita yang lemah dan berdaya". Saya pikir, si uploader situs lirik yang saya klik itu salah tulis, tapi ternyata setelah buka beberapa situs, emang seperti itulah liriknya. Eummm...bukankah lemah itu tidak berdaya?. Duh pokoknya lirik lagu dangdut itu ajaib sekali seajaib-ajaibnya. Jika anda googling mencari berbagai lirik lagu dangdut, maka anda akan dengan mudah menemukan berbagai ke-absurd-an yang saya temukan.


Tapi justru itulah yang menarik. Semenarik penampilan dan aksi panggung para perempuan penyanyi dangdut. Kata menarik menurut saya bukan soal sensualitas penampilnya tapi bahwa penyanyi dangdut itu penampil paling niat yang pernah saya temui. Lihatlah bagaimana para perempuan penyanyi dangdut berusaha jadi berbeda dengan goyangan mereka. Sebut saja Inul Daratista yang sempat membuat geger seluruh Indonesia dengan Goyang Ngebornya. Walaupun sekarang ini Inul sukses dengan usaha karaoke tapi saya rasa ciri khasnya itu akan menjadi modal dasar kesuksesan inul membuka usaha pengeboran minyak. Setelah Inul, tiba-tiba beken pula goyang-goyang lainnya. Semisal Uut Permatasari dengan goyang ngecor nya, yang saya yakin ia akan berhasil menjadi pengusaha material dan pengusaha properti jika bergabung dengan Leila Azis- si Goyang Buldozer dengan Dewi "Si goyang gergaji" Persik, sebagai suplayer alat-alat bangunan. Tidak ketinggalan pula Annisa Bahar dengan Goyang patah-patah, yang ketika saya coba ternyata tidak semudah yang saya lihat. Pegel ciiing!. Atau kreasinya Dian "Si Goyang Kungfu" Santana. Nge-fans sama Bruce Lee ya mbak?. Inovasi juga dilakukan oleh Irma Darmawangsa dengan Goyang Donat, yang kalo menurut saya siih agar Pamor Dunkin Donut naik lagi, kenapa tidak menjadikan Irma sebagai spoke person atau maskot, dan Irma akan dengan sangat fasih mengampanyekan "Donat untuk Bersama". Nah, selain Irma, ada lagi yang gak kalah dasyat, yaitu Putri Finata dengan goyang kayangnya. Booo, gak gampang loo punya kelenturan macam badannya Putri Finata itu. Saluuuut!


Gak cuma itu, para penyanyi yang kebingungan mencari goyang apa lagi yang bakal fenomenal, ternyata tidak kehabisan akal. Mereka gunakanlah bagian apapun dari tubuhnya. Seperti Julia Perez yang menggunakan matanya. Kedip-kedip manja merayu gimanaa gitu mbak yang satu ini. Bagian wajah yang lain juga digunakan oleh Lilis Karlina yang saya juluki "bibir semuka-muka". Dalam berbagai aksi panggungnya, kita akan melihat Lilis memaksimalkan potensi bibirnya. Jangan aneh ketika anda melihat Lilis mencibir-cibirkan bibirnya untuk menyuarakan sebuah kata yang sebetulnya gak perlu dimanyun-manyunin amat. Gak aneh kalo para penyanyi dangdut terlihat bugar, soalnya mereka bergerak setiap saat. Ah dangdut emang paling bisa deh! Mau penyanyinya seperti pohon natal berjalan, atau seperti boneka hiasan mobil yang sedikit aja terkena getaran langsung bergoyang, atau seperti bebek tujuhpuluhan yang tetap paling mencorong karena merah vintagenya itu, atau seperti Jusuf Kalla yang bilang bahwa kenaikan BBM akan mengurangi jumlah orang miskin, Hey! It's dangdut you knoooooooow *Bibir goyang-goyang ala Lilis Karlina


NB : Saya tertawa-tawa sendiri ketika sedang menulis posting ini, kemudian melihat status YM seorang teman "biarlah hujan menyirami kesalahan aku ini, biarlah bulan menyinari penyesalan aku ini, biarlah bintang menikmati kepedihan aku ini, biarlah semua menjadi saksi apa yang kualami". Oh meeen, you're so dangdut gitu loooooo!




26 komentar:

Yans mengatakan...

Fenomena goyang dangdut banyak mengantar penyanyi dengan suara yang pas-pasan menjadi tenar. Kalau kamu lihat para aksi panggung penyanyi2 daerah jauh lebih heboh dari penyanyi2 yang sudah ngetop seperti yang kamu sebutkan. Dengan pakaian minim dan ketat mereka bergoyang dengan goyangan2 yang bisa membuat bulu kuduk berdiri. Entah itu goyangan apa namanya.

okke mengatakan...

gua masih penasaran sama lagu Belah Duren-nya Jupe. Emang kenapa belah Dureeen? Basi yah? :))

okke mengatakan...

hm,
baru gugling liriknya...

now I get it. :))

simpleBlog mengatakan...

hahaha,,

i like it,, sungguh dari semua postingan lo yang udah gw baca,, hanya ini yang menggugah "selera" gw untuk ngebacanya,,

inilah dangdut darl,, it's feakin' absurd ya know,, nah karena ke absurdannya itulah gw menyukai dangdut,, tapi ga semua artis dangdut gw suka (curhat ni, haha).

dan keniatan mereka akan "kostum panggung" (katanya) inilah sebagian dari ke absurdannya itu,, kalo yang cowonya pake celana cutbray kulit sintetis yang mengkilat2 kalo kena dim light, nah kalo yang cewenya pake sparkling blink2 yang ngalah2in penyanyi hip hop nagri,, huoohooohohooohoooo!!!

jupe,, she's better "karaoke" rather than sing... uuugh i want her bad.. hehehe..

simpleBlog mengatakan...

ah,, setelah baca komen gw sendiri,, gw jadi berasa absurd..


(@.@)

natazya mengatakan...

hauhauhuahauhuahuah

terlepas dari soal dangdut yang agak susah buat gw suka sepanjang masa tapi tetap salut pada mereka pelakunya...

ini ngakak yang berbeda

hauhauhuahuahuahuahuhuaha

aku tau siapa itu yang so dangdut meeeennnnn!!!

huahauhuahuahuahuahua omiGOSH :p

Poppus mengatakan...

Yans : aaah bulu kuduk berdiri itu kan karena ada kuntilanak lewat pas kamu nonton pertunjukan dangdut ituuu


Okke : "Jangan lupa mengunci pintu
Nanti ada orang yang tau
Pelan-pelan dibelah
Enak bang silahkan dibelah" pas bagian yang itu bukan ke? nyahahahah!

Simpleblog : And the award goes to dangduuuuut!! Boo, celana kulit cutbray kena lampu jadi gemerlapan, kok gw berasa nonton bokep gay with Dragqueen in it

Natazya : Kau pasti sudah terima pm ku ya waktu bikin komen itu nyahahahah! Ah dia emang sow Dangdut gitu looo

natazya mengatakan...

buw gw kasih loe award ahahahha

plainami mengatakan...

hahahaha lemme guess..

si status-YM-dangdut ini orang yg sama yg nanya "Dewi? Dewi siapa sih?" pas Marcell baru cerai yaa

^.^

Poppus mengatakan...

Natazya : ah gw gak mau award, maunya duit aja. Duiiiiit!


Plainami : ouw bukan darling. Coba deh tanya tasya siapa orang ituu huehuehuehue

plainami mengatakan...

tar tar gw baru baca beneran nih, lo praktekkin goyang patah2??

aaaa.. ahuauhhuauhauhauh

Poppus mengatakan...

yes darling dan gw pegel-pegel. Tapi kayaknya lingkar tubuh gw bakal berkurang sekian senti deh kalo tiap hari gw goyang patah-patah

Enrico Velazquez mengatakan...

Popi Puspita mampu meracik tulisan ini tanpa membuatnya menjadi ber-taste dangdut sedikit pun (The New York Post****)

cuman pop,NB-nya itu lho yg akhirnya bikin tulisan lu jd dangdut buanget ciiing,giling deh tuh status bwakakakakakak

Poppus mengatakan...

Oh glen my darling, thank you for the appreciation *jilat pipi kiri pipi kanan glen


Eh booo, bukan NB nya yang bikin jadi ngedangdut, tapi apa yang tertulis di NB nya ituuuuuu. Tuh si tasya emang tuh hahahaha!

ubadbmarko mengatakan...

kesenenganku, he..hee..salam kenal.

Poppus mengatakan...

Oh hai Ubad! gak ada alamat blog ya?

salam kenaal ;)

zee mengatakan...

hihihihi...
baca postingan ini sy jd membayangkan gimana inul ngebor, uut ngecor, trs jupe yg sok sexynya suka menjijikkan, & lilis karlina yg monyong2...ekekke...

Poppus mengatakan...

hihihih, gak ngebayangin goyang donat mba? hahaha! aku heran kok kepikiran aja ya yang kayak gitu sama penyanyi dangdut hahaha

simpleBlog mengatakan...

Akew maw digowyang dengdeut downk..

Smbil manyun ala ciwnca lawra KILL.. Heuheu..

natazya mengatakan...

hauhauuahau duh kalo duit mah kau saja kasih diriku buuuuw huehehhuehhue


ya ya ya


amingwatiiiiiiiiii

si lelaki yang dulu berpespa dan gw tumpangi itu lho yang dangdut banget huahauhuahuahuah

simpleBlog mengatakan...

Pop.. Kalo online jgn invis napa.. Soalny gw suka online pake hp alias pake ebuddy. Nah ebuddy itu gak bisa bales pm orang yg invis.. Phew!


Lgian lo nghindar dari sapa ya ko invis mulu? Heuheu..

Poppus mengatakan...

Adiiit, invis itu menyenangkan, karena kita yang milih dengan siapa kita pengen ngobrol. Lagian gw menghindari mantan-mantan pacar cyber gw huahauahuahauaha. Becandaaa

novi mengatakan...

Belah duren di malam hari, paling asyik dengan kekasih (*nyanyinya dengan lidah melet2 kayak anjing rotweiller wakakakakakaka), emang deh jijai bajaj liat goyangan pedangdut skrg, berasa liat "belatung nangka" hahahahaha, sayang ya, padahal Project Pop udh menggembar gemborkan "Dangdut is the music of my country" tapi citra positif ini malah dirusak sendiri sama "oknum2" pedangdut yg gak berkelas itu...huh
Nice posting,salam kenal

Poppus mengatakan...

Hahahaha! sampe apal gitu buu sama jupeeee. Seneng dangdut ya bu?

novi mengatakan...

ups kelupaan, ijin nge-link ke blog ku ya mbak...tq

Poppus mengatakan...

Aduh! aduh! senangnya! Monggoooo

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates