It's You....

Senin, 14 Juli 2008



Saya bertemu beliau 4 tahun lalu dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Eit, bukan jatuh cinta yang ituuuu, saya jatuh cinta pada kharismanya. Saya masih ingat betapa mata teduhnya sangat menenangkan saya ketika gaji terlambat. Apalagi ketika ia bilang "Sabar ya poop. Saya sedang usahakan", sambil tersenyum. Ya ampuuun, akyu meleleh. Beliau, sebagaimana yang diceritakan orang-orang dekatnya, adalah eks pemuda hippie 70-an, yang sama saja dengan para pemuda di masa itu, suka dengan musik rock, dengan cutbray dan kemeja ketat, mabu-mabu', nyimeng dan nakal ala muda mudi. Saya masih ingat benar dengan fotonya ketika di luar negeri dulu, dengan jaket ketat trendy 70-an, dan rambut ala para personil Led Zeppelin, dengan senyum yang jika saya jadi pemudi seumurannya waktu itu, saya pasti akan terbius dan rela nyimeng bareng-bareng hahaha! keren mampus!!


Bapak ini, pernah dipecat dari pekerjaannya sebagai wartawan foto karena ia memuat foto yang kontroversial di masa orde baru. Aaah orang ini memang kereen! Ia, sejak muda bahkan mungkin sebelum itu, selalu menjadi orang yang "unik", anti mainstream, pemberontak, rendah hati, daan segudang sifat lainnya yang jika dikompilasikan akan menjadi "keren mampus!", dalam bahasa saya. Saya masih ingat dengan cerita istrinya, saat bapak ini kehilangan pekerjaannya. Ia dan istrinya bertukar peran. Sang istri bekerja di luar rumah, sedangkan bapak ini mengurus anak-anak dan melakukan pekerjaan rumah lainnya. Tidak mudah memang, tapi mereka berhasil. Bapak ini dengan segala kesederhanaannya memang menginspirasi. Seorang anak pengusaha kaya yang hidup diatas kakinya sendiri, merintis semuanya dari nol, punya mobil carry satu-satunya yang kemudian hilang di pelataran parkir mall, mengantar anak sekolah dengan motor, membangun rumah sedikit demi sedikit, dan hal lain yang jika diceritakan bisa membuat mata saya berkaca-kaca karena menjadi lebih gimanaaa gitu, secara beliau ini sebenarnya sangat mampu untuk hidup lebih dari itu, tapi dia memilih jalan lain, sampai hidup membawanya pada fase lain ketika karena satu dan banyak hal, ia kemudian menjadi direktur di perusahaan yang pernah memecatnya, yang juga adalah induk dari perusahaan tempat saya bekerja. Dan ia tetap lurus.


Tidak hanya lurus, ia juga baik hati. Sangat baik hati, sampai kami dengan semangatnya membuatkan ia syukuran ultah dan film pendek berjudul "Dana oh Dana". Yaa yaaa...syukuran ultah yang tidak terlupakan. Mulai dari rekayasa lampu mati sampai teriakan "Surprise!" dari 50 orang undangan yang untungnya tidak membuat jantung beliau berhenti mendadak (hihihi! maaf ya pak, kami telah membuat kaget), pemutaran hadiah dari keluarganya berupa film foto yang membuat beberapa orang berlinang air mata, pemutaran film yang kami buat dengan darah dan air mata (*lebaaay) tapi dengan sukses membuat semua orang tertawa jaya, kehadiran band dadakan dari kantor kami, dan segala keseruan lainnya yang menjadi bukti ia sosok yang disayangi.



Ya, saya yakin beliau orang yang sangat disayangi oleh banyak orang. Beliau yang lurus, beliau dengan prinsip hidupnya, beliau yang amat sangat humanis, Beliau yang sangat romantis dengan istrinya, beliau dengan rumah balinya yang terbuka untuk siapapun, beliau yang seorang direktur tapi mau bantu angkat-angkat barang saat kantor kami menyelenggarakan acara, beliau yang tidak suka protokoler, beliau yang suka kabur ke kantor kami saat ia sedang jenuh di kantornya, beliau yang ditengah kesibukannya mau-maunya mengopikan lagu-lagu keren dalam beberapa cd untuk diputar di radio tempat saya bekerja, beliau yang masih sangat ganteng bahkan ketika pake kaos SWAN dan celana kargo, beliau yang dengan keukeuhnya ingin menaklukan medan berat ketika off road dan ternyata memang berhasil, sendirian! Sinting! beliau yang masih bisa tersenyum asik padahal ia sedang berusaha menguraikan benang kusut yang teramat rumit, beliau yang masih bisa menenangkan banyak orang bahkan ketika apa yang dikerjakannya mendapat tentangan dari banyak orang, beliau yang mengajak saya bicara berdua saja ketika saya membuat masalah, dan saya pun bisa dengan bebas menangis-nangis didepannya, dan ia dengan sabar menunggu saya siap bicara (saya gak akan pernah lupa pembicaraan kita pak! Terimakasih).


Tapi kini saya bersedih untuk bapak yang sangat saya kagumi ini. Tidak tahu apakah ia sedang bersedih saat ini. Tapi jika jadi ia, saya pasti akan sangat marah dan bersedih. Menjadi lurus ditengah ketidaklurusan memang berbahaya. Masih untung jika hanya dibenci, tapi jika kita dilukai? Jika 99,9 % orang disekitar kita benci dengan hal baik yang sedang kita lakukan, hasilnya mungkin akan seperti yang dialami beliau. Tapi saya yakin ia kuat. Ia dengan segala proses hidupnya yang menjadikan ia pemimpin yang amat sangat kuat dan bijaksana, akan melindungi ia dari siapapun dan apapun yang telah melukainya. Sedang apa ya bapak itu saat ini? mungkin sedang berusaha berdamai dengan diri sendiri. Pak, anda ada dalam doa saya.

16 komentar:

simpleBlog mengatakan...

siapa sih "beliau" itu pop??

bukannya orang idealis kadang suka ditanggap miring sama yang lain,, dan bukan berarti tidak mainstream itu berdosa,, ah orang - orang itu aneh kadang,, ato gw kita yang aneh ya??


righ'.. Poop (eeewww,, you wrote it on top dear).

natazya mengatakan...

keren memang yah bapa yang satu ini

dan ganteng

hiks..

dan skarang sudah lengser

:(

Poppus mengatakan...

Simpleblog : Beliau itu direktur operasional kantor gw, sekaligus pemegang saham dari koran terbesar di Jawa Barat hueheuheu. Soal mainstream, yep babe, antimainstream berarti anomali buat sekeliling kita. Apalagi kalo mainstreamnya itu berarti menyepakati hal buruk sebagai hal yang wajar/layak dilakukan. Bayangkan tiba-tiba ada yang beda diantara itu, bukankan itu akan menjadi gangguan bagi mainstream?
Tapi gw memilih untuk dianggap aneh dit, daripada gw harus menyepakati sesuatu yang melawan nurani. Toh, aneh dan tidak aneh itu kita sendiri yang tentukan ukurannya. Bukan pada mereka ukurannya

Poppus mengatakan...

Iyaaaa! makanya disebut Ganteng Maut puuun. Aargh kangen bapak itu. Kayak soeharto ya bo, lengser

plainami mengatakan...

"Ami, nanti kapan2 kita ngobrol ttg civil journalism yah."

.. dan sayangnya ga jadi2 sampe sekarang.



Hehe I sense the charisma too, Pop. We're lucky to have known him I guess. Tapi kalo ganteng masi belom bisa liat ah gw :p

Poppus mengatakan...

ah aming..kalo bicara atas nama mayoritas, berarti kamu antimainstream hahaha! soalnya hampir semua cewe-cewe mustika bilang beliau ganteng, dan gak cuma anak mustika dooong, orang-orang yang kenal beliau juga bilang beliau ganteng heuehue. Oh ganteng mauuuut

simpleBlog mengatakan...

begitu ya,,

kasian banget,, kebenaran cuman ada di film ksatria baja hitam doang..


ironis..

Poppus mengatakan...

yes babe. Sama Power Ranger of course heuehuheue.

Ironi yang menyakitkan bukan?

simpleBlog mengatakan...

heuheu..


ada ironi yang keren dan membela kebenaran tapi..


Iron-i-man






krikk,krikk,krikk..

simpleBlog mengatakan...

new post babe..

Poppus mengatakan...

Simpleblog : "krikk,krikk,krikk.."

hahahahahahahahaa

New post? meluncur kesanaaa

plainami mengatakan...

yaolo dikasi foto..
hihi

tuh kan ngga ganteng kan?
:p

Poppus mengatakan...

Yoi dooong! biar terlihat kerennya si bapak itu. Duh ami, dia ganteng amiii. Ah tapi yaa gimana lu mau melihat kegantengan dia, lu kan suka brondong hahahahahahahahahahahaahhaah!

plainami mengatakan...

wua*uuuuu..

(-_-")

titi mengatakan...

Pop, seandainya 25 tahun yll sdh ada blog saya akan menulis yang sama. hehe..

Poppus mengatakan...

Aduh! aduh! ada Mba Titi. Aargh jadi malu aku ahhahahahaha! Naah, karena sekarang udah ada blog, kenapa gak lebih banyak nulis mba di blognya heuehuh. Aku tunggu postingan berikutnya. Oh ya mba, salam buat pak dana heheheheh

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates