Acara pembacaan puisi barusan usai. Ia turun panggung dengan sedikit rasa nyeri di dada. Nyeri menjadi-jadi, ia memutuskan pulang. Segenap kesadarannya menginginkan ia berada di tempat itu. Disitulah dua pasang mata itu bertemu. Dua pasang mata milik dua anak manusia yang saling mencintai belasan tahun. Ia tahu itu saatnya. Nyeri di dadanya seperti menariknya makin jauh dari kesadaran. Ia limbung.
Pada pelukan itu ia pulang. Bukan pada istri, anak, bukan pula ibunda, tapi pada cinta sejatinya, tempat ia menitipkan hati.
Selamat jalan Mas Diwan
3 komentar:
aku maulah begitu pop...
:P
ikut berduka cita....
katalog http://tokokeliling.blogspot.com
liontin nama, gelang dan cincin
cuman 75ribuan harga promo. mpek 30 juli......... tulis nama yang mo diukir 08993348447
... mau jadi agen/reseller juga bisa.. sms aja pasti dibales
Posting Komentar