Journey De Kos

Minggu, 07 Juni 2009

Sore itu entah yang keberapa kalinya ia berdiri didepan gerbang bangunan mewah itu. Kedua tangannya berpegang pada terali tembaga berukir indah, sesekali ia elus. Kedua matanya menyapu bangunan itu, dari kanan ke kiri, dari kiri ke kanan. Ada 20 kamar, ia berhitung. Atas 10, bawah 10. Lantai satu dan dua dihubungkan dengan sebuah tangga keong dari tembaga. Setiap titiannya lebar, sepertinya aman dan nyaman untuk diinjak, tidak seperti di kos-kosan pada umumnya, dengan titian tangga yang sempit, bikin takut setiap kali menjejakkan kaki. Kurang satu inci saja kita sudah terpeleset. Tapi tangga bangunan ber-cat fucia itu tidak. Ia lalu beringsut ke kiri, menjauhi sudut pandang penjaga kos-kosan. Kali-kali ia terlihat lalu dituduh mau mencuri atau memata-matai salah satu penghuni. Bisa berantakan hobinya.
Ah.. sudah setengah jam ia didepan rumah itu. Terkesan gila memang. Tapi ia tidak gila. Jika orang lain punya hobi olahraga atau bermusik, ia punya hobi mengamati kos-kosan yang menurutnya bagus. Tidak gila kan? Tidak sedikit yang mempertanyakan hobinya. Apa asiknya mengamati kos-kosan? malah, bukankah itu berbahaya? salah-salah, bisa dituduh mau berbuat jahat. Nah, untuk alasannya bisalah kalian bilang dia agak gila. Satu saja sebab ia senang sekali berdiri didepan gerbang kos-kosan, sambil sesekali mengelus gerbangnya, lalu menghitung berapa kamar yang dimiliki bangunan yang ia lihat. Hobinya ini untuk memberikan dorongan positif pada impiannya, menjadi JURAGAN KOS. Salahkan Rhonda Byrne untuk teori The Secretnya. Tapi ternyata cara ini berhasil untuk membakar semangat.
Jika membuat perencanaan hidup sama dengan proses mendirikan sebuah kos-kosan, maka sekarang ini dalam benaknya, sedang sibuklah itu para tukang-tukang berukuran liliput. Ada yang mengangkut batu, ada yang mengayak pasir, ada pula yang sedang mengaduk semen. Semuanya bekerja untuk satu tujuan, mendirikan kos-kosan impian. Disudut lain dari benaknya, sebuah sel mengilat terang benderang sedang membuat orat-oret. Banyak sekali huruf dan angka. Sel berbentuk tidak jelas itu tampak serius, membuat sesuatu yang dalam kehidupan manusia disebut strategi pencapaian tujuan. Ah cerita ini sepertinya makin serius, tidak lucu. Sudahlah kita tinggalkan saja para tukang liliput dan sel berbentuk tidak jelas itu, biar mereka fokus pada pekerjaannya. Mariiii

6 komentar:

hampir jadi guru agama :p mengatakan...

tu kaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

manut THE SECRET jugaaaaaaaaaaaaaaaa

eh apa ini laki loe yang rada mirip laki gw??? hahahahah

bu kemenong ejong????????????????

*ga jago bahasa gaul gw cih najis haha

menjadimanusia mengatakan...

wah wah... jagoan... mau jadi juragan kost... menguntungkan lho itu... selamat berjuang...

plainami mengatakan...

obsesi juragan kost! hahahh. sok atuh didoakeuuuun

denny mengatakan...

hehehe,,,,

boleh juga cita2nya..
cuma juragan kos yg bisa semakmur juragan bawang (???)

ya sudah,
nanti kalau sudah ok,
perencanaan dan pelaksanaan sama aku ya..

:P

*ikut ngebayangin ngebangun kos nya popi.. prinsip the secret... konsentrasi,...*

agusuber mengatakan...

ada liliput tukang batu,pasir dan semen. Popinya lagi apa? sutradara & investor dooog hehe..
good luck pie

Poppus mengatakan...

@ Mantan calon Ustadzah : Boook, ini cuma cerpen gw, tapi terinspirasi dari obsesi gw jadi juragan kos. Soal neng rhonda itu, tetep da gw mah agak mempertanyakan teori dia hehehehe, walaupun ada sedikit hal dari teori itu yang kadangkala berlaku. Btw, kok hampir jadi guru agama?

@ Day : Yaaa betuuul. Saya mah emang matre da, apapun itu yang berurusan sama duit langsung jeli sayah. POkoknya asal menguntungkan! hehehehe

@ Plainami : Iya jeng. Nanti main-main yaa ke kosan sayah. Fasilitasnya banyak! ada jacuzzi, karaoke with gigantic screen, spa and leisure centre dengan terapis para laki-laki supermodel, yang tampan berkacamata juga ada jeung!, dan lain-lain


@ Denny : Yaa yaa, juragan bawang juga makmur, pun juragan jengkol. Untuk desainnya nanti, sayah akan serahkan pada Pak Denny ya. Tolong buat desain yang aduhai ya



@ Agus : jadi produser gus! hehehehe

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates