Tolong menolong my asss

Jumat, 19 Maret 2010


Sauyunan. Sebuah kata yang tentunya asing bagi orang yang tidak berasal dari tanah priangan. Menurut Sastrawan sunda Wahyu Wibisana, sauyunan itu terdiri atas dua suku kata, sa artinya satu dan uyun yang berarti langkah. Jika disatukan, sauyunan berarti bersatu saat melangkah. Dalam arti lain, kata ini juga bermakna kebersamaan yang dipenuhi oleh suasana yang menyenangkan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Jika mau disederhanakan lagi, sauyunan juga berarti tolong menolong. 


Tentunya bukan cuma budaya Sunda saja yang punya prinsip seperti ini. Dalam komunitas minang pun ada yang disebut dengan masyarakat Nan Sakato. Ada empat unsur dalam corak masyarakat Idaman adat minang ini. Yaitu Sekata-sependapat-mufakat. Didalamnya ada pula ajaran untuk menjunjung kebersamaan, seiya sekata dan tolong menolong. Dan tentunya, semua unsur kebersamaan ini dilakukan dengan SUKA RELA. Kenapa saya tulis dengan huruf besar itu kata suka rela? gini, saya mulai cerita yaa *tsaah*. 


Kemarin mertua saya bilang "tetangga depan mau ngawinin anaknya bentar lagi, itu udah banyak kelapa didepan rumahnya dan ibu masih hutang 50 telur". Haa? apa maksudnya tuh? Oooh ternyataaa di sebuah  kawasan di kota kecil nan sejuk bernama Bondowoso ini, tolong menolong itu jadinya wajib a.k jadi hutang a.k yang kalo gak dibayar bayar maka akan mendapatkan sanksi sosial diomongin sama orang sekampong. Dulu mertua saya pernah bikin hajatan, dan kebiasaan disini, setiap yang  hajatan itu pasti mendapatkan "bantuan" dari orang sekitar berupa apapun. Bisa beras sekian kilo, atau gula, bisa juga telur, atau apapun lah bahan-bahan yang bisa dimasak untuk sajian hajatan. Tapi bantuan ini bukan sekedar bantuan. Nanti-nanti kalo si empu yang memberi bantuan ini bikin hajatan pula, yang dulu pernah diberi sama dia pun harus memberikan  bantuan yang sama. Seperti hutang kan? dan ternyata ini DICATAT! dan diingat seumur hidup. Ya olooo! jadi dimana letak sukarelanya? Naah tetangga yang akan mengawinkan anaknya itu dulu ngasih mertua saya 50 butir telur, it means, mertua saya pun harus mengembalikan 50 butir telur itu ketika dia hajatan nanti. 

Sounds fair siih, tapi  kalo misalnya yang diberi bantuan itu orang yang gak mampu, gimana? dan suatu saat dia harus mengembalikan bantuan yang pernah didapatnya dengan kuantitas yang sama, (karena si pemberi bantuan menaruh harapan besar atau lebih tepatnya PIUTANG  bahwa dia akan mendapatkan yang sama ketika nanti dia hajatan jadi sekalian aja dia kasih  bantuan yang banyak) tentu dengan memaksakan kemampuannya, hmmm rada memberatkan juga gak sih? dan jika merujuk pada prinsip gotong royong dengan tag line SUKA RELA dalam huruf besar, sepertinya budaya di tempat tinggal mertua saya ini tidak fair pada masyarakatnya dan ini pun membuat anggota masyarakatnya jadi ikutan tidak fair pada sesamanya. Mana pake sanksi sosial pula, sehingga masyarakatnya tidak diberikan pilihan. Eh ada deng pilihan, kalo emang kuat kuping dan tebel muka diomongin tetangga  sekampung bahkan sampai mendapat cibiran, ya monggo ae.

6 komentar:

bandit™perantau mengatakan...

berarti di kampung saya, -orang batak- itu namanya "marsiadap ari"... hehehe

salam....

denny mengatakan...

ya setuju sama bandit,
hahaha..
ada STM. serikat tolong menolong, sesama marga, dan memang jarang yg jadi benar2 tulus nolongnya :D
hanya kewajiban dari serikat itu tadi jadinya.
:D

plainami mengatakan...

popii.. aku ndak ngerti bagian "itu udah banyak kelapa di depan rumahnya.
".

?

de asmara mengatakan...

pop, budaya macem gini, meski namanya beda2... tapi bertebaran banyak banget di Indonesia dari berbagai suku

ada yg nanggepinnya 'positif', dia nganggep itu semacam investasi buat dia kalo mo bikin hajatan kelak. tapi banyak juga yg meski sebel tapi ga bisa berbuat apa2. wong udah jadi adat yg berurat berakar...

Enno mengatakan...

di kampung gue juga gituh..klo ada yg mau hajat pd bawain beras, kelapa, gula aren, ayam, sayuran, dll...

jd pengen hajat setiap hari

hahahaha

Blink Blink mengatakan...

buseeeeeett... roang kawinan kita yang jadi ngutang telur 50 biji..
mending kita aja yang kawin yak hihihi

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates