don't we all love drama?!

Jumat, 20 Februari 2009

Beberapa hari lalu, saat sedang duduk-duduk bersama para wartawan, seorang kameramen sebuah tv lokal duduk didekat saya sambil ngobrol dengan temannya

kameramen : "Tadi saya ngeliput ke ...., ada anak nangis di tempat kejadian, saya sorot terus tuh kameranya ke dia, suruh dia nangis lebih keras. Hahaha makin keras makin bagus keliatan di kamera!!! (intonasi melecehkan dengan amat sangat semangat)

Teman dia : Wah hahahaha, dapet gambar yang bagus kan?

SAYA MUAK! saya yang polos ini sangat sangat benci melihat muka mereka berdua. Don't we all love drama?!! cih! yang satu jurnalis, satu lagi kameramen dan mereka bekerja di dunia jurnalistik. Saya muak dan sedih. Saya mungkin tidak lebih baik dari mereka terutama si kameramen, tapi saya cukup tau bahwa tangisan anak itu sama sekali bukan bagian dari sebuah pertunjukan, dan tak perlu juga saya menyuruh si anak menangis lebih keras untuk memuaskan keinginan saya yang ingin mendapatkan secuil drama.

13 komentar:

Jenny Jusuf mengatakan...

yeah, we do. that's why we're so damn pathetic.

btw... "saya yang polos ini"?!

haiahaiahaiahi

hari Lazuardi mengatakan...

bagaimana kalau anak si kameramen dan si jurnalis yang diperlakukan sedemikian rupa, memang pemandangan yang memuakkan...

Enno mengatakan...

yeah.. popi... yang kayak gini juga sdh lama saya tau... begitulah adanya

kayaknya lo lagi byk terkaget2 ya sejak sering turun ke lapangan? hmmm hehe :)

jono…. mengatakan...

oooo gt toh... jd yg gw liat d tv banyak bokis nya yah..

Poppus mengatakan...

@ Jj : Hallo miss dramaaaa! hauahuahuah
Iya j, gw polos, lugu gituuuu

@ Hari : Ya, dan sayangnya itu dilakukan oleh orang-orang yang bekerja didunia jurnalistik. Kalo mereka berdua itu pembaca acara dan kameramen reality show sih saya gak terlalu gimana, karena saya dikit-dikit punya gambaran lah bagaimana reality show yang sok real itu dibuat. Kalau mereka punya anak juga kayaknya anak-anak mereka bakal jadi korban drama deh. Ah jadi inget Ahmad Albar. Mari bernyanyi semuaaa "DUNIAAA INIII, PANGGUNG SANDIWARAAAA!!!"

@ Enno : Gak sih no. Gak kaget sama sekali. Just wonder. Apalagi soal drama-drama ini. Gw gak kaget tapi muak

@ Jono : Semuanyaaa mari bernyanyii! Oow Kopral Jonooo! huhuehueeuh. Yup kawan! yang lu liat di tv itu banyakan boongnyaaa. Makanya nanti lagi nontonnya siaran Animal Planet aja! hihihihih

novnov mengatakan...

cuma mau nanya, LOE?! POLOS?! bwahahahahahaha

Silly mengatakan...

yeah... life about script yah dear, terlalu banyak orang yang suka script drama kehidupan sehingga terlalu banyak pula orang yang memanfaatkan ke-mellow-an orang lain menjadi komoditi (non migas), hahaha.

Dan kita sebagai orang YANG POLOS INIHHHHH... (tolong di bold ya Merrr...) kadang cuma bisa mencibir dan mengumpat di blog tanpa bisa berbuat apa2... Ada batas tipis antara hak asasi dan keharusan menyajikan berita yang bisa mendulang rupiah, yang kemudian dilanggar tanpa disadari...

Ahhh, mari kita sama2 menumpahkan rasa muak kita, satu.. dua... tiga... "cihhhhhh"

mig mengatakan...

terlepas bener apa enggak. Kalo menurut saya mah, orang-orang lebih suka hal yang jelek-jelek, seperti musibah, kisah sedih, dll. Makanya dari dulu yang namanya sinetron atau opera sabun topiknya menyedihkan dan dramatis sekali...

Dan media massa sangat peka akan hal itu. Semakin heboh, menyedihkan, dan dramatis sebuah berita, akan di umbar sebanyak mungkin. Well, orang suka, yang nonton banyak, duit ngalir deres..

so... semuanya kembali ke DUIT!

bunda mengatakan...

makanya hasil yg kita lihat di TV akhirnya jadi lebay .... sedih sih ko' ga inget etika sbg jurnalis ya..

Dr Pr mengatakan...

emang, ya gt tuh para wartawan, suka maksa banget deh,, trus kalo dimarahin dikit aja, langsung dia mengusung segala hak dari kebebasan pers, ih rese bgt deh mereka

mrk bener2 ga pernah bisa menghargai privasi orang

menjadimanusia mengatakan...

mari kita menangis bersama... lo bunuh gak wartawannya? hehehehe (same lebay mode on)

life choice mengatakan...

yups.

kita, masyarakat indonesia, sudah terlalu banyak dicekokin drama. Liat aja tuh reality2 show, acara kontes menyanyi, dll. semua pasti ada bumbu drama supaya lbh menarik, padahal mah malesin!
bukan begitu?

Adhini Amaliafitri mengatakan...

kelewatan kalo anak kecil itu disuruh jejeritan dalam tangis lebih keras lagi demi sebuah nilai berita :(

eniwe, salam kenal popi! :D

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates