Melodi Melodius

Jumat, 04 Desember 2009




Kangen sama Spin Doctors. Sekarang nih, sedang saya puter two princess. Lagu-lagu 90's emang asik, dan jaman saya pulaaa. Yaaa keitung lagi lucu-lucunya laah di jaman itu. Eh loh loh, ini lagu mandi madu kok tiba-tiba nyelonong di kepala saya. Eh hush! hush! igh, susah banget menghilangkan melodi-melodi lagu dangdut dari kepala saya. Bukan karena saya terlalu cinta sama dengdes, sebaliknya, ini kayak jamannya lagu Gerimis Mengundang selalu terngiang-ngiang di kepala, sampe liriknya saya apal banget, dan itu semua karena saya sebel sama lagunya. Pun dengan dangdut. 

Setiap senin-sabtu siaran dangdut dua jam sebetulnya adalah siksaan teramat luar biasa *lebay banget lo pop*, tapi yaaa namanya juga tugas ya bok. Kalo dipikir-pikir, rada gila juga saya siaran sehari tiga kali dengan karakter program yang sama sekali berbeda, membuat saya harus men-switch gaya siaran. Pagi dangdut, menjelang sore berita, dan malem 90's mancanegara. Beda banget kan karakternya? Segmennya pun beda banget. Dan penyiar itu emang gak beda kok kayak para aktor. Seringkali kita harus memerankan berbagai karakter, walaupun tentunya setiap penyiar  memiliki karakter bawaan yang diistilahkan dengan Air Personality. 

Apalagi jika kita bersiaran di radio daerah, dimana semua radio disini masih bermain di ranah multisegmen, maka  kita dituntut menjadi penyiar all around, alias kanan kiri ok *dono pisaaan*. Tapi ini menarik. Sama menariknya dengan memelajari sejarah dangdut (tanpa mendengarkannya hihihihihih) kemudian melancong pada kajian musik melayu dan gambus, lalu tiba-tiba baca artikel seputar woodstock taun 70-an  dan  membayangkan seandainya Si Jim Morrison itu mau manggung disitu dan berpuisi sambil telanjang ihihihihihihihih. Saya rasa inilah yang membuat saya cinta pada profesi penyiar. Profesi ini memberikan kita kesempatan lebih banyak untuk menelusuri, mencermati dan mengapresiasi segala warna kehidupan

7 komentar:

duniaira.blogspot mengatakan...

kayaknya pertama dech.....
waduh rumahnya baru ya mbak....sampe lama nggak nulis!!! aku juga pernah ngalami kayak mbak! di jember siaran Banyuwangian, kadang-kadang lagu china, dangdut plus lagi rohani!! untung nggak tiap hari
Parahnya di Bnayuwangi. Pagi siaran berita Siang Liputan, eh malam Banyuwangian plus dangdutan!!!
semangat mbak!!!! nasib menyenangkan sebagai Penyiar Nggak usah ikut kursus jadi artis

Sari mengatakan...

Aku pernah punya cita-cita jadi penyiar tapi gak kesampaian hehehe
Mbak, kalo lagu 'two steps behind' itu lagunya Spin Doctors bukan yak? Aku juga suka lagu 'two princess' itu :P

Poppus mengatakan...

@ Ira : Hahahaha sama kita ya ra. Untung aku gak siaran maduraan, soalnya gak bisa! hahahaha. Emberrr! penyiar itu artis hihihihih

@ Sari : Two Steps Behind itu lagunya Deff Leppard :)

mei.benjamin mengatakan...

request lagunya lilis karlina donk, yg judulnya 'siapa kau' :P

Ksatrio Wojo Ireng mengatakan...

Wah itu mengingatkan pada cerita lawas sahabat saya ---> http://www.pralangga.org/articles/disini-dangdut-itu-terasa-nikmat-dan-gurih-sekali

Menjadi penyiar yang all-terrain itu mah sudah menjadi keharusan, atuh.. menyapa ramah para pendengar disetiap lapisan.. sudah pasti akan nambah jumlah fans-nya yah!

Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari afrika barat!

Apisindica mengatakan...

maneh siaran dangdut??? hahaha, cocok kok sama karakter muka. ;)

menjadimanusia mengatakan...

Bu... Menyenangkan sekali bahwa kamu sangat menyenangi pekerjaanmu.

Menjadi lebih berkarakter itu adalah bonus dari kesenangan itu sendiri kan?

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates