Seandainya mudah

Sabtu, 17 April 2010

Dalam sebuah obrolan lewat telpon...

Papa  : bla bla bla...Nico sekarang kerja di gresik, pi. Sering telpon-telponan kok sama tante ita dan fanny


Saya : Oh tante ita kenal nico?


Papa : Iya, akrab kok sama fanny juga
 Saya : speechles...

 Pah, masih terdengar aneh buatku mendengar nama itu. Maaf, tapi sesering apapun papa berusaha membiasakanku mendengar nama itu, telinga dan hatiku masih belum mau terbiasa. Waktu kecil, aku suka menyalahkan diriku karena ketiadaanmu. Aku pasti nakal, aku pasti tidak membuatmu bangga, sehingga kau tidak pernah ada dirumah, dan bertahun-tahun kemudian tidak pernah ada di hidupku dan adik. Tapi kata mama aku anak yang baik, anak yang pintar, anak yang selalu membuat orangtua bangga, dan ketiadaan kau di hidup kami bukan karena aku. Tapi aku tetap menyalahkan diriku. Baru setelah aku dewasa, aku tau alasannya, memang bukan karena aku. Maaf pah, aku masih belum bisa seperti keluargamu yang lain yang menerima pilihanmu sebagai sesuatu yang wajar dan menerima buah dari pilihan itu sama wajarnya. Aku belum bisa...

6 komentar:

Apisindica mengatakan...

darling, semua butuh waktu dan mungkin kamu masih membutuhkan banyak waktu untuk membiasakannya. Tapi suatu saat kamu harus tetap memaafkannya, untuk sebuah alasan yang pasti kamu tahu itu apa.

selamat bergulat dengan sejuta perasaan yang akan menghadang. Tapi aku yakin, kamu akan tetap keluar sebagai pemenang. Apapun nanti keputusannya.

yang semangat yaaaaa!!

de asmara mengatakan...

ah Pop, saya bisa sedikit merasakan kegetiran kamu di postingan ini. (sedikiit... yg utuhnya pastilah cuma kamu yg tau)

apapun itu, saat saya mentok sama suatu kondisi... yg bisa bikin saya lega ada dua. pertama, saya berpikir bahwa dengan atau tanpa saya menerima kondisi tsb, toh kenyataan itu sudah terlanjur terjadi/ada. jadi lebih baik saya memilih yg pertama: menerima saja, dg begitu rasanya lebih lega hati ini.

yg kedua, saya lbh memilih 'menghitung' mereka2 yg terus setia di samping saya. mereka2 yg tdk pernah 'mengkhianati' saya. Dg melihat mereka saya jadi merasa sangat kaya, tdk kurang apa2. uh, nyambung gak ya kata2 saya ini sama apa yg kamu rasain? semoga bisa dikopi gitu ganti... ^^

Fahrizal mengatakan...

setiap orang pasti memiliki masalah yang menurutnya sangat sulit diselesaikan ...

tapi yakinlah, stiap permasalahan pasti terselesaikan ... inna ma'al usri yusra ... ingatlah janji Allah itu ... sesunggauhnya beserta kesusahani tu pasti ada kemudahan ...

Saya juga terjebak dalam masalah yang sama seperti kamu ... jadi mari kta berusaha bangkit dan menghadapinya dengan hati yang ikhlas dan yakin dengan janji Allah ...

Mauren mengatakan...

hidup itu proses, tidak ada yang langsung bisa terima mentah2. perlu adaptasi, perlahan..

yang pasti, dalam proses adaptasi itu seperti yang dibilang sama fahrizal, ikhlas ..

insyaallah, bisa melewati ujian itu :D

Enno mengatakan...

emang butuh proses pop... tapi asal lo ikhlas, hati lo akan terbuka suatu hari nanti...

:)

natazya mengatakan...

Funny thou... gw justru sekarang sudah bisa mengerti sepenuhnya kenapa bokap gw mengambil keputusan demikian, dan sudah bisa menerima bahwa buah dari keputusan tersebut adalah "adik" gw...
Tapi memang situasi kita berbeda ya... nyokap kita pun beda...
But believe me, dear... One day that thing called understanding will coming your way :)

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates