Apakah menyerah saja sekarang?

Minggu, 16 November 2008

Hai, apa kabarmu?

kamu tau apa yang paling kurindukan saat ini? pembicaraan intim denganmu

aku sedang kehilangan kreativitas. Apa menurutmu aku menyerah saja? atau mungkin memang aku sudah menyerah?

Mungkin bawah sadarku memberikan ajakan pada pikiranku untuk jangan berpikir. Sudah cukup saja lima tahun ini aku berpikir untuk tempat ini. Sudah lelah aku ini, kata si otak. Dan tidak lama kemudian, hatiku meneriakan hal yang sama, aku lelaah!


Hei kamu, tahukah kamu betapa aku merindukanmu?
merindukan saat-saat benakku tergelitik olehmu?
Merindukan saat-saat aku menangis pedih didepanmu, dan kamu memelukku
Dan kini, ketika aku tau tidak lama lagi saatku akan berakhir, aku ingin kamu kembali memelukku
Aku kesepian, tahukah kamu?
Punya pacar dan sahabat terbaik ternyata tidak cukup untuk mengusir rasa itu
Aku butuh kamu
Tahukah kamu, sekelilingku yang dulu membangun impian sama-sama, sepertinya sudah menyerah.
Kesal sekali pada mereka itu, cuma baru dua tahun begini sudah menyerah. Jadi tidak apa-apa kan jika aku yang sudah lima tahun menyerah sekarang?
Yaa yaa aku tahu itu pembenaran.
Bolehkah aku meminta satu hal? wahai temanku pemberi akal dan pencipta semesta, berikan aku inspirasi untuk berbuat yang terbaik selama dua bulan terakhir waktuku
Aku cuma ingin pergi dengan tidak menjadi orang yang kehilangan harapan




11 komentar:

koko mengatakan...

Kabarku baik-baik saja. Tiga hari ini aku sempat flu, tapi setelah minum obat, badanku membaik.

Pembicaraan intim seperti apa yang kamu maksud? Saat kita berbicara tentang dewi persik dan saiful jamil? atau tentang bagaimana malam pertama bunga citra lestari dengan ashraf?

Bukannya tidak ada kata menyerah dalam kamusmu? ada kata menyerahkan, tapi tidak ada kata menyerah. Ingat kata C Simanjuntak. Maju terus pantang mundur.

Penggelitik benak yang dipinjamkan oleh Madam Pomfrey sudah rusak beberapa hari yang lalu. Sedangkan pelukanku sudah digunakan secara tidak wajar oleh para teletubbies yang suka berpelukan.

Inspirasi? Kamu ingin inspirasi?
Tawa. Foto. Boneka. Jam. Sweater. KAcamata tiga dimensi. Bola basket. Pensil warna. Panda. Disket 3,5 inchi. notes merah. Nomer telepon misterius. Kacamata kuda. Megawati Sukarnoputri.

Cukupkah inspirasinya?

rangga mengatakan...

Makasih komennya ya... :)

Btw, gua bisa banget relate sama postingan loe yang satu ini...

Good luck.

jenny jusuf mengatakan...

Dunno what to say.. japri aja kaleee ya :-)

Apisindica mengatakan...

dear you. Lelah bukan alasan untuk menyerah. Kehilangan kreativitas bukan legitimasi dari keinginan mati suri. All you have to do just explore yourself more. Kadang saat kita merasa tak berdaya dan mati kutu, kita bisa membaca sesuatu yang orang tak bisa baca, menelaah yang orang tidak tahu bahkan melihat sesuatu yang tak nyata. Disanalah banyak inspirasi yang akan meniupkan roh kreativitasmu yang baru.

Selamat berjuang dear!

Rintjez mengatakan...

Tante Popi...

Gw ga mau kehilangan Popi yang selalu ceria, positiP dan optimis..

Tetep semangat nyyoonggg....

Hani Smaragdina mengatakan...

jangan menyerah ditengah pertandingan teh popi. selalu semangat dan tertawa untuk semesta dan pemberi akal yang mencipta ^^

pacar dan sahabat terbaik dikala semua meninggalkan adalah diri sendiri, jadi teh popi gak boleh ngerasa sepi. ehehe

Enno mengatakan...

saatmu akan berakhir? mau kemana? kok aku jadi ngeri pop?

btw, aku komentarin tulisannya aja deh. Bagus pop! keren... bikin ngiri euy... secara seminggu ini akyu lagi kram otak :)

Poppus mengatakan...

@ Koko : HAHAHAHAHHA terimakasih atas komen yang sangat menyenangkan :). Ko, i'm just ordinary human, i have complete emotion. Most times i'm strong, but some times i can get weak. Terimakasih sudah memberikanku banyak bentuk untuk inspirasi :)


@ Rangga : Eee mampir juga kesini hehehe. Good luck to you too rangga


@ Jenny Jusuf : lebih asoy kalo japri yaa booo. bisa ngomongin yang porno-porno hahaha


@ Ceritayuda : Dear, hidup cuma rangkaian kubicle. Lelah di satu kubicle, kita pasti butuh kubicle lainnya. dan mungkin memang itu yang kubutuh saat ini. Otak dan hatiku sudah menolak kubicle yang ini, dan ini harga yang tidak bisa ditawar lagi. Gw harus keluar


@ Rintjez : Thanks darling. Semoga bisa tetep semangat. Merdeka!!


@ Smaragdina : Iya nih. Semoga bisa begitu. Makasih yaa


@ Enno : Mau ke hawaii no, jualan kelapa. Makasih pujiannya huheueheu. Hue? keram otak? itu tanda awal kegilaan hahahaha

gendhis mengatakan...

Jeng Pop-Pop, sekarang udah lebih baik kah??

alveean mengatakan...

semangat...semangat...

chaaayyyyyoooo.....

Prince mengatakan...

- If you need to create new things then you have to be on the edge of risks.

- When it is obvious that the goals can not be reached DON'T adjust the goals, adjust the action steps.

- Nabi saaw pernah ditanya: Di mana Alloh ? Beliau menjawab: indal munkasirati quluubuhum, di antara orang-2 yang hancur hatinya. (Biharul Anwar 73:157)

I wish you luck...

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates