Tanya kenapa?

Kamis, 25 Desember 2008

foto saya ambil di sebuah acara di gereja katolik di Jalan Jawa, Bandung


Saya dan mama menonton tv. Itu acara menampilkan profil seorang suster katolik yang mendirikan sebuah klinik gratis bagi orang miskin. Si reporter mewawancarai seorang anak. Anak itu ditinggal mati oleh ibunya. Sang ayah lalu stres dan sedikit terganggu jiwanya. Anak itu tidak punya anus dan juga kesulitan buang air kecil, kemudian klinik ini berbaik hati membiayai operasi pembuatan saluran anus dan penggunaan kateter.

Mama : Anak itu pasti masuk katolik nantinya
Saya : Terus kenapa?
Mama : Ih pasti masuk katolik
Saya : Ya biarinlah. Toh orang-orang islam sendiri gak bisa membuat kawan sekeyakinannya sejahtera atau setidaknya, sehat.
Mama : Jadi kamu mau masuk katolik gitu?! (dengan nada agak marah)
Saya : ngeloyor pergi sambil bernyanyi kecil "duu duuuduuuuudidaam..."

Sebetulnya itu sebuah pembicaraan yang buang-buang energi, karena kami bahkan tidak tahu anak itu beragama apa hihihihi. Tapi ya tapi, saya memang selalu menghindar bicara soal agama dengan mama. Pernah suatu ketika mama marah sekali pada saya karena saya mengomentari tayangan tv tentang aksi sekelompok ormas islam yang membabi buta dan mengenai Lia Eden serta pengikutnya. Saya bilang "ibadah itu kan urusan manusia ama tuhan, ngapain ikut ngurusin ibadah orang, kayak sendirinya udah sholeh aja". Mama saya langsung nyolot heheheh. Katanya "biarin lah, mereka kan murtad!". Buat saya yang benci sekali aksi para ormas islam itu menghakimi orang dengan melakukan intimidasi, mengganggu keamanan dan ketertiban umum namun dengan mengatasnamakan agama tentunya jawaban mama ini membuat saya gatel untuk memulai diskusi. Tapi ah sudahlah, cuma akan membuat tensi darah mama naik jika saya berdiskusi dengan beliau soal agama hehehe.


Tapi sepertinya cara pandang yang rasism itu memang ada dalam darah keluarga saya hehehe. Nenek saya juga rasis. Sejak kecil saya gak boleh main sama anak china padahal saya hidup di lingkungan china. Lalu mama saya. Entah kenapa dia sentimen sekali dengan salah satu sahabat saya yang beragama kristen. Imej sahabat saya ini buruuk aja di kepala mama saya. Lalu ketika saya sering singgah di sebuah toko buku alternatif yang kebanyakan isinya adalah orang-orang yang agamanya itu kemanusiaan hehehe, saya pun dilarang datang ke toko buku itu lagi. Mama saya gak tau aja kalo saya sering berkumpul dengan komunitas lintas agama, ngumpulnya di gereja pula hihihihih. Saya pasti gak akan bisa bilang "emang kenapa dengan masuk ke gereja?", Bisa digampar pake raket nyamuk deh saya hehehe.

Ya emang kenapa dengan masuk gereja. Toh itu cuma bangunan. Seperti juga agama, rumah ibadah itu cuma cangkang. Saya jadi inget perkataan seorang teman "kok masuk gereja sih? kan haram". Ketika itu saya menjawab dengan senyum, karena sedang malas berdiskusi soal urusan yang satu ini. Saya bisa aja bilang "keyakinan lu berubah gak ketika lu masuk gereja?". Sama aja ketika saya bilang selamat natal. Memang kenapa dengan mengucapkan itu?

11 komentar:

menjadimanusia mengatakan...

dear mbak pop,

amaze aja liat tulisan elo... and thanks for your greeting... really appreciate it... thank you...

gw setuju dengan istilah... bangunan hanyalah bangunan... agama itu adalah ketika kita berpikir dan berpegangan pada keyakinan kita, tapi tidak terikat pada bangunan...

Jenny Jusuf mengatakan...

HIDUP Popi!

Ah, aku makin padamu... ;-)

Apisindica mengatakan...

Aduh popi, bahasannya berat. Tapi gue setuju ma lo! Setuju banget.....

Prince mengatakan...

Pemerintah di Iran yang teokratis itu selalu mengirim wakilnya, seorang ulama, yang berkompeten tentunya, dan sudah pasti ada gelar Ayatollah di depan namanya, ke gereja yang merayakan Natal di sana, untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sambutan pemerintah dan memberikan ucapan selamat kepada umat Nasrani yang tengah merayakannya.
So what?? Emang kita lebih pinter ketimbang orang-orang bersurban itu?

Tapi ketika saya menceritakan ini ada seorang teman bersungut-sungut berkata," Ah... tapi mereka itu kan Syi'ah...."

Dalam hati saya,"cappee deeehh..."

Noel mengatakan...

Hahaha... penyakit umumnya orang. Merasa diri paling bener. Merasa udah tau semuanya. Ya gitu deh mbak Pop. Sama aja pas bonyok bilang.. "Nanti kalau nyari istri pilihnya jangan orang jawa/sunda ya! ga boleh!". Saya mah senyum aja, untuk yang ini, boleh deh di garansi seumur2x hihihi.. Wong itu aja ga boleh, apalagi beda keyakinan. Well, semua agama mengajarkan kebaikan. Pengikutnyalah yang kebanyakan 'nyeleneh'.. Saya berpikir begini, seandainya semua orang yang ber-Tuhan baca kalimat Einstein "Tuhan tidak bermain dadu!" dan mikir.. "jadi Tuhan mencipta tidak sembarangan. Perbedaan ada juga untuk sebuah alasan. So biarlah perbedaan itu ada, yang penting hubungan dengan Tuhan masing-masing terjaga".

Kesimpulan : Kita bukan Tuhan, jadi urus saja urusan masing-masing. hihihi..

dhesha mengatakan...

gw kmrin wkt natal k grja tmnin oma gw!*gw islam..dan i2 g ngerubah keyakinan gw kok...

aneh mank org skrg!kbnykn pd 'sensi' soal agama dan ras..hehehe...

keep posting!bgs"tulisannya..

Gendhis mengatakan...

Setuju Mba Pop!! Klo akarnya udah nancep dlm hati, gak akan berubah gara2 ngucapin met hari raya atau masuk ke rumah ibadah mereka..
Mba, maminya Mas Agung itu Katolik, aku sempet takut mama ga setuju ama hubungan aku dan Mas Agung.. Tp tyt mama bersikap bijak, "yg penting kan Agungnya muslim, mama malah salut krn dia msh bs bersikap baik ama maminya, dan saling toleransi." Ohh, aku bersyukur bgtt Mba Pop.. :-)

novnov mengatakan...

setuju pop...gue bersyukur banget dibesarkan oleh ayah ibu yang demokratis, semua pilihan dikembalikan ke kita masing2...bahkan adek gue pun married dengan orang katolik....so what?.....urusan individu dengan Tuhan kan?...

nanzzzcy mengatakan...

wah.. apa yg lu bilang bener banget mbak.. gw setuju 100%
gw juga paling gak suka ama org yg mengatas namakan agama untuk melakukan sikap anarkis ke org lain

bukankah bhineka tunggal ika itu indah??

Bubble-pinkz mengatakan...

untung keluarga gua ga terlalu rasis banget... buktinya...aku yg chinese pacaran ama org non chinese... tapi kita masih seiman sech....

Augustine Merriska mengatakan...

mmm, salaam kenal yah! aku suka banget sama pandangannya mba poppy (mmmm, bener kan namanya? hihii)!

aku juga sempet ngepost tentang ini mba, kalo mau mampir ini linknya,

http://augustinemerriska.blogspot.com/2008/12/bukan-apa-apa.html

btw, aku follow boleh ya mba blognya.. :)

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates