Hey you homophobers! don't read this review because you're just wasting time

Jumat, 13 Juni 2008



Saya suka banget film ini! Saya belum pernah membaca review Shelter dimanapun, tapi saya tertarik dengan logo-logo padi di covernya yang menyatakan film ini telah meraih berbagai penghargaan. Dan ternyata sodara-sodara..film ini emang layak dapet award (good award of course!). Delapan award yang diraih diantaranya Vanqouver Queer film & Video Festival dan Tampa International Gay and Lesbian Film Festival, membuktikan kualitas Shelter. Film produksi tahun 2007 dan disutradarai oleh Jonah Markowitz ini berkisah tentang kebimbangan, pilihan dan tentunya percintaan. Dua orang lelaki yang dipertemukan kala bimbang.


Zach (Trevor Wright), seorang seniman muda yang masih bingung dengan tujuan hidupnya, berada di tengah lingkungan yang tidak memberikannya kebahagiaan. Hanya satu yang membuatnya bertahan disana, Cody, keponakannya yang masih anak-anak. Suatu hari ia bertemu dengan Shaun (Brad Rowe), kakak sahabatnya. Shaun adalah seorang lelaki mapan, tampan, baik hati dan gay. Kesukaan yang sama membuat mereka berteman dekat. Mereka sering surfing berdua, tentu karena film ini bersetting kota pesisir dan pantai indah tempat para pemerannya banyak menghabiskan waktu berdua. Saya suka adegan ketika mereka menyelam and then standing in their surf board. Oh look at their body! wuhuuuu!!! i know they're not gonna like me as a lover or sex partner, but i like them! oh those two hunkalicious! (inilah kesempatan saya untuk mengeksploitasi laki-laki secara visual heuehueh).


Look at those smile? and look at our smile on the mirror when we fall in love. Just like them isn't? :) not just the smile but the sparkle in their eyes and the blushing cheek, oh love...

Anywaaay, zach dan shaun pun makin dekat. Suatu malam dibawah sinar bulan purnamaaa (duuuuduu ah saya jadi ingat melodi sebuah lagu jaman dulu angkatannya Rahmat Kartolo haha!), zach dan shaun berdua saja dirumah shaun, tiduran di teras sambil saling bercerita. Perlahan-lahan, Shaun mencium Zach dan ternyata zach tidak menolak. Tidak terjadi apa-apa setelah ituu jadi jangan berpikir ngeres dulu ah. Pokoknya mereka berdua tertidur disitu sampai pagi. Sejak kejadian itu, zach mulai bingung dengan orientasi seksualnya. saat itu Zach memiliki kekasih bernama Tori (Katie Walder), namun hubungan mereka sedang kurang baik. Berulang kali zach terlihat bimbang, belum lagi karena sang kakak sudah mulai mengetahui kedekatan ia dengan Shaun, dan kakaknya tau bahwa Shaun adalah gay. Zach merasakan sesuatu pada Shaun tapi sisi lain dari dirinya mengatakan itu salah. Tapi yaaa cinta memang kurang ajar. Nyelonong begitu saja, sulit diusir pula. Seperti jalangkung yang datang tak diundang-pulang tak diantar. Betapapun zach menolak perasaannya, menghindari Shaun, dan berusaha memperbaiki hubungannya dengan Tori, toh akhirnya cinta berhasil menguasainya.


Pada suatu malam, Zach datang kerumah Shaun dan....wuhuuuu! there goes a romantic love making scene. O this is one of my favourite scene, because it's so real. Beberapa sub adegan dalam scene favorit saya ini dibuat dalam gerak lambat tapi artistik, benar-benar tidak porno! dan tatapan mereka itu loo. Saya mesem-mesem malu-malu melihat tatapan dan senyum mereka because it's so sweet and sooo in love! (jadi inget waktu muda). Apalagi ketika Zach bangun di pagi hari dengan Shaun disebelahnya, and gave him a sunshine smile :) oh love. Setelah malam itu, zach yakin dia benar-benar mencintai Shaun. Apalagi Shaun juga menyayangi cody, jadi lengkaplah kualitas Shaun bagi zach. Kebingungan kembali menyambangi zach ketika ia menerima beasiswa sekolah seni. Antara mengambil peluang yang sudah lama ia idam-idamkan atau diam di kota itu bersama cody yang akan ditinggalkan oleh ibunya. Lalu bagaimana dengan Shaun? ada deeeh heuehueheu

Directed by Jonah Markowitz
Produced by JD Disalvatore
Written by Jonah Markowitz
Starring :
Brad Rowe
Trevor Wright
Tina Holmes
Ross Thomas

9 komentar:

Anonymous mengatakan...

haduh tato di underarm-nya seksi.

euaiheuhuehuuhuhu

Poppus mengatakan...

Hahahaha! emaang. Apalagi badannya hahaha. Udah nonton film ini?

plainami mengatakan...

hihi belom. itu si anonim gw juga, wahai brokolisehat.

natazya mengatakan...

pinjeeeeeeeeeemmmmmmmmmm!!!!!!!!!!

manaaaaaaaaaaaaaaa

gw ga mungkin homophobic sedikitpuuuuuuuuuunnnnn huhuhuh

Poppus mengatakan...

Bayar!!!! hahahahaha. Ah gw yakin lu bakal jatuh cincah sama para lelaki di film ini

plainami mengatakan...

eeh kemaren aku nonton Prison Break season 2 juga masi jatuh cincah liat Wentworth Miller yang digosipin gay, HIKS.

btw kenapa ya gw bisa bete? padahal da kalo dia straight juga jelas2 ga akan lirik2 ekeu, huhuhuhuhuhuhu

salah satu keanehan yang belum bisa dijelaskan.. bete kalo tnyata co yang digemari suka co juga =|

Poppus mengatakan...

Nyahahahahah! yaaa iklim kompetisi emang makin kuat sekarang ini sehingga semua orang jadi makin panasss hahaha. Rebutan lahan buuu

Ibeth mengatakan...

Jadi pengen nonton... **hmmm, nyari dimana yah**

Poppus mengatakan...

Nonton! nonton! aku sih belinya di lapak dvd bajakan hehehe. Gak susah kok dapetnya. Soalnya ini film yang lumayan baru

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates