Marah tapi rindu (kok seperti judul lagu 80'an ya)

Jumat, 06 Juni 2008



Tadi saya menonton Oprah Winfrey, dengan Celine Dion sebagai tamunya. Ah, celine..satu-satunya perempuan penyanyi yang membuat saya merinding tiap kali mendengar ia menyanyi. Dalam oprah kali itu, penonton bisa meminta celine menyanyikan lagu yang mereka inginkan. Sebuah video pun ditayangkan, menampilkan seorang perempuan yang ingin celine menyanyikan lagu "Because You love me" untuk sahabatnya. "Because you love me" adalah lagu sahabatnya bersama sang ayah. Saya merinding ketika video itu menampilkan sang sahabat bersama ayahnya sedang berdansa diiringi lagu Because you love me, sebelum sang ayah meninggal karena kanker. Saya pun menangis. Bukan karena lagu itu sangat menyentuh, tapi karena saya tidak punya pengalaman yang begitu berkesan dengan ayah saya, tidak seperti perempuan dalam video tadi, yang menangis ketika celine menghampirinya untuk memeluk. Yang menangis ketika celine menyanyikan lagu itu dengan sangat indahnya. Yang mungkin dalam benaknya berpikir, mengapa ia tak punya waktu lebih banyak dengan ayahnya, karena setiap menit bersamanya adalah berharga. Saya melihat mata sang perempuan yang berkaca-kaca, dan dari situ saya tahu betapa dekatnya ia dengan sang ayah dan betapa kuatnya ikatan ayah-anak mereka. She doesn't have to say anything, because her eyes tells everything.


Saya tiba-tiba sesak nafas dan menangis. Saya punya ayah tapi saya tidak memiliki ikatan ayah-anak itu. Saya tidak punya kenangan masa kecil bersamanya, ia tidak pernah tahu apa saja yang terjadi pada saya ketika remaja, ia juga tidak pernah tahu (atau tidak mau tahu) apa yang terjadi pada saya saat ini, dan mungkin saat nanti. Begitupun saya, tidak pernah tahu apa yang dia alami selama ini, selain saat dia berada dirumah selama sehari dan membaca koran kemudian pergi lagi untuk waktu yang tidak bisa diperkirakan, tidak meninggalkan nomor telepon yang biasanya memang selalu berganti-ganti, sehingga kami tidak bisa menghubunginya dan ia pun tidak akan pernah tahu jika ada sesuatu yang terjadi pada saya, mama dan adik.


Saya marah atas kondisi ini. Saya marah atas kenapanya. Saya marah atas ketidakhadiran kami dalam hubungan ini. Saya marah padanya dan diri saya atas ke-kopeuh-an kami berdua yang tidak mau memulai. Tapi lebih dari itu, saya rindu padanya. Saya rindu bicara padanya dan meminta pertimbangan darinya, saya rindu dimarahi seperti mama memarahi saya karena khawatir pada saya, saya rindu ayah yang menjemput saya ketika pulang malam, saya rindu dia yang memeluk saya ketika saya patah hati, tapi semua kerinduan ini rupanya cuma hayalan muluk dari seorang anak yang sejak dulu tidak merasa punya ayah. How can we miss something we never had?



Foto oleh Bayu

7 komentar:

agusuber mengatakan...

mantep dah...

Poppus mengatakan...

apa tuh gus yang mantep? heuheuehu

ella..ella..e...e..e.. mengatakan...

papa..papa..papa..i love my papa! aku menyesal mbak..kenapa aku nggak setiap saat bisa melakukan hal yang lebih untuk papaku. Dan aku menyesalkan..kenapa papaku selalu terlihat puas dengan apa yang selalu kulakukan untuknya. Padahal aku tau beliau masih selalu merasa kekurangan dengan apa yang selalu kuberikan padanya? ah..si love my papa..selalu..

Poppus mengatakan...

Mm mungkin aku juga akan merasakan apa yang kamu rasain jika aku kehilangan papa. Tapi sementara belum kehilangannya, kok aku belum bisa menemukan sebuah alasan besar yang membuatku mencintainya. Kamu beruntung masih punya cinta untuknya :)

alle mengatakan...

emang mbak dah ga punya?

Poppus mengatakan...

Justru karena aku masih punya. Yaaa kalo merujuk pada pepatah "Kita baru akan menyadari sesuatu berarti setelah kehilangannya", karena aku belum kehilangannya, jadi belum merasakan ia berarti say. Hubungan kami sama sekali gak deket, jadi aku gak punya kenangan "ayah panutan" gitu deeh

hanny mengatakan...

Mbak, kalau boleh saran, coba berusaha untuk lebih dekat dengan papamu deh mbak.

Trust me, it's very true that you'll never know how precious someone is until you lose him..
I did, dan aku nyeseell banget ga bisa lebih sayang dan deket sama papaku :(

Posting Komentar

Copyright © 2010 ParadoxParade | Free Blogger Templates by Splashy Templates | Layout by Atomic Website Templates